MENGENAL CASTING & POPPING
Kira-ikira pada pertengahan tahun 2003 saya mengenal hobby memancing, dimana saat itu dilingkungan tempat saya tinggal ada beberapa teman-teman saya telah lebih dahulu menggemari kegiatan / hobby outdoor yang satu ini. Hobby ini tetap eksis atau terus menjamur sampai saat sekarang ini karena lokasi-lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal kami.
Singkat ceritanya mereka selalu berkumpul diakhir pekan atau di malam minggu sambil bakar-bakar ikan hasil pancingan mereka dibarengi mengobrol lalu mengundang rekan-rekan mereka yang lainnya untuk datang dan menikmati hasil pancingan mereka itu. Singkat ceritanya lagi teman saya ini meracuni saya agar bisa ikut bersama-sama menggeluti kegiatan mereka itu.
Tak lama kemudian sayapun ikut dibeberapa kali acara memancing yang mereka lakukan pada setiap akhir pekan itu. Pada awalnya sebelum saya ikut, saya banyak bertanya tentang bagaimana mungkin ikan-ikan hasil buruan mereka itu mau memakan umpan-umpanan mereka yang terbuat dari fiber ataupun plastic itu. Dengan beberapa penjelasan yang saya terima dari mereka tak cukup memberi jawaban maksimal dalam diri dan benak saya dan sayapun semakin penasaran dan ingin melihat secara langsung.
Kira-ikira pada pertengahan tahun 2003 saya mengenal hobby memancing, dimana saat itu dilingkungan tempat saya tinggal ada beberapa teman-teman saya telah lebih dahulu menggemari kegiatan / hobby outdoor yang satu ini. Hobby ini tetap eksis atau terus menjamur sampai saat sekarang ini karena lokasi-lokasinya tidak terlalu jauh dari tempat tinggal kami.
Singkat ceritanya mereka selalu berkumpul diakhir pekan atau di malam minggu sambil bakar-bakar ikan hasil pancingan mereka dibarengi mengobrol lalu mengundang rekan-rekan mereka yang lainnya untuk datang dan menikmati hasil pancingan mereka itu. Singkat ceritanya lagi teman saya ini meracuni saya agar bisa ikut bersama-sama menggeluti kegiatan mereka itu.
Tak lama kemudian sayapun ikut dibeberapa kali acara memancing yang mereka lakukan pada setiap akhir pekan itu. Pada awalnya sebelum saya ikut, saya banyak bertanya tentang bagaimana mungkin ikan-ikan hasil buruan mereka itu mau memakan umpan-umpanan mereka yang terbuat dari fiber ataupun plastic itu. Dengan beberapa penjelasan yang saya terima dari mereka tak cukup memberi jawaban maksimal dalam diri dan benak saya dan sayapun semakin penasaran dan ingin melihat secara langsung.
Dimasa itu umpan-umpanan yang mereka pakai adalah jenis SureCatch dari varian popTiger ataupun popCruiser. Jauh sebelum kami mengenal yang namanya Popper, rekan-rekan saya hanya menamakan semua jenis umpan-umpanan/lure buatan tersebut adalah Rapala. Tak terkecuali dengan jenis-jenis yang terbuat dari bahan Karet, Metal, Kayu ataupun yang jenis lainnya. Jenis Rapala ini adalah jenis umpan yang paling awam kami sering temukan. Terkadang dari para orang-orang Bule yang ada disekitar tempat kami bekerja ataupun juga pada beberapa toko-toko alat pancing saat itu. Dan akhirnya demikianlah kami mengenal seluruh umpan-umpanan tersebut sebagai Rapala.

Seiring waktu yang terus berganti, akhirnya barulah saya dapat mengerti. Rasa penasaran dan tanda tanya besar dalam diri saya itu dapatlah terjawab dengan sendirinya setelah terjun & melihat dengan mata kepala sendiri bagaimana Rapala/umpan-umpanan itu dilemparkan kedalam laut atau ketempat-tempat tertentu pada permukaan laut, kemudian ditarik kembali lalu menghasilkan gerakan menyerupai ikan-ikan kecil, menghasilhan bunyi yang khas, membuat percikan-percikan diatas permukaan air serta dibuat dengan berbagai jenis warna-warni yang menark, serta bentuk-bentuknya yang beragam semua itu mampu menggoda , mengengelabui dan membuat ikan-ikan agar bernafsu untuk menerkam umpan-umpanan itu yang sekarang ini dikenal ataua dinamakan Popper.
MEMPERKENALKAN TEHNIK POPPING
Bayangkan seandainya secara mendadak seekor ikan berukuran lebih dari 10 kg menyambar umpan Anda. Sentakan kuat dan bertenaga ikan itu akan membangkitkan adrenalin Anda. “Penggila” mancing di laut lepas, pasti pernah merasakan sensasi seperti itu. Itu bukan sekadar gambaran, tapi memang benar-benar bisa dirasakan langsung jika melakukan pemancingan di perairan terbuka. Baik di wilayah pantai berkarang, di dekat jermal-jermal, di sekitar pulau-pulau kecil, atau langsung dari atas perahu ataupun boat.
Satu teknik yang dalam beberapa tahun terakhir sangat digemari, baik di Indonesia mau pun di dunia adalah teknik mancing popping. Bahkan di Sumbawa-NusaTenggara Barat, para hobiis mancing mulai tumbuh bak jamur melakukan popping sejak satu tahun belakangan ini. Banyak hobiis pancing yang mencoba teknik popping mengaku sangat tertantang, senang dan cukup memompa adrenalin. Apalagi dalam popping., targetnya adalah ikan-ikan predator yang sering ke permukaan air untuk berburu. Umumnya jenis ikan seperti Alu-alu (Barakuda), Great Travelly (GT) atau ikan Mangali (Travelly), Tenggiri ( Spanismackrel ), Lemadang ( Mahi-mahi/Dolphin fish ) , layaran, Tuna dan Marlin adalah target-target utamanya. Ikan-ikan yang berat satuannya rata-rata di atas 5 kg!
Ikan-ikan predator yang suka “pamer” atau yang kelaparan, biasanya sangat galak dan tertantang jika ada ikan yang lebih kecil berkecipak di atas permukaan air. Suara cipratan air yang khas itu menggoda sang ikan untuk menyergap mangsanya. Kebiasaan ikan-ikan predator ini sudah diamati sekian lama oleh para “penggila” mancing. Berdasarkan penelitian mereka, dikembangkanlah suatu teknik memancing yang kemudian dikenal sebagai popping. Prinsipnya, umpan buatan dalam popping (disebut Popper) dirancang dan dibentuk agar menimbulkan efek yang sama atau mirip dengan ikan-ikan santapan predator. Satu yang khas dari popper, adalah lengkungan bulat cekung di ujungnya.
TEKNIK POPPING
Ingin mencoba popping? Tak ada yang sulit. Yang penting anda harus membiasakan diri dengan gaya memancing popping yang aktif. Sebab teknik dasar popping adalah melempar umpan dan menarik kembali kenur. Dari sekian banyak literatur dan penjelasan dari hobiis, popper dilemparkan pada jarak tertentu, kemudian kenur digulung. Saat kenur digulung, popper akan tertarik dan terlihat mirip dengan gerakan ikan kecil yang berenang cepat di permukaan air. Popper ini juga akan menimbulkan cipratan air dan bunyi yang khas. Inilah yang akan memancing ikan predator untuk mendekat dan menyambar.
Lempar dan tarik ini terus dilakukan sampai predator menyambar popper. Ketika popper disambar (strike), ikan akan tersangkut di mata kail yang menempel pada popper. Akibat terkejut, ikan spontan menyentak dan membuat gerakan perlawanan yang bertenaga. Di sinilah dibutuhkan keterampilan pemancing untuk menaklukkan ikan predator. Keberhasilan popping memang tergantung pada keterampilan pemancingnya, namun persiapan peralatan juga sangat menentukan. Yang pertama adalah persiapan joran. Banyak hobiis yang merekomendasikan penggunaan joran S II. Spesifikasi joran ini berupa stik sepanjang 2,4 m (atau lebih), action: medium heavy, line test 30 lb-80 lb, lure weight 300 gr-400 gr. Itu untuk joran. Sementara untuk benang pancingnya mereka menyarankan tipe braided 50 lb – 80 lb, reel dengan kapasitas spool 050:150 m. Braided adalah jenis tali pancing yang terbuat dari pilinan serat nilon. Keunggulannya, tali ini walau lebih kecil dan halus namun lebih tahan tarikan dan tak mudah putus.
Ingin mencoba popping? Tak ada yang sulit. Yang penting anda harus membiasakan diri dengan gaya memancing popping yang aktif. Sebab teknik dasar popping adalah melempar umpan dan menarik kembali kenur. Dari sekian banyak literatur dan penjelasan dari hobiis, popper dilemparkan pada jarak tertentu, kemudian kenur digulung. Saat kenur digulung, popper akan tertarik dan terlihat mirip dengan gerakan ikan kecil yang berenang cepat di permukaan air. Popper ini juga akan menimbulkan cipratan air dan bunyi yang khas. Inilah yang akan memancing ikan predator untuk mendekat dan menyambar.
Lempar dan tarik ini terus dilakukan sampai predator menyambar popper. Ketika popper disambar (strike), ikan akan tersangkut di mata kail yang menempel pada popper. Akibat terkejut, ikan spontan menyentak dan membuat gerakan perlawanan yang bertenaga. Di sinilah dibutuhkan keterampilan pemancing untuk menaklukkan ikan predator. Keberhasilan popping memang tergantung pada keterampilan pemancingnya, namun persiapan peralatan juga sangat menentukan. Yang pertama adalah persiapan joran. Banyak hobiis yang merekomendasikan penggunaan joran S II. Spesifikasi joran ini berupa stik sepanjang 2,4 m (atau lebih), action: medium heavy, line test 30 lb-80 lb, lure weight 300 gr-400 gr. Itu untuk joran. Sementara untuk benang pancingnya mereka menyarankan tipe braided 50 lb – 80 lb, reel dengan kapasitas spool 050:150 m. Braided adalah jenis tali pancing yang terbuat dari pilinan serat nilon. Keunggulannya, tali ini walau lebih kecil dan halus namun lebih tahan tarikan dan tak mudah putus.
Dalam teknik popping, umpan buatan yang disebut popper juga sangat menentukan keberhasilan pemancingan. Pemilihan popper ini harus dilakukan dengan cermat dan disesuaikan dengan target dan daerah pemancingan (fishing spot and area/zone).Dari sekian jenis popper yang ada di pasaran, para hobiis mancing merekomendasikan popper Adhek Bali. Misalnya dari tipe long goby, my girl, maharani atau gecko (big, mini, baby, supermini). Sementara ada juga yang merekomendasi popper SureCatch dari varian popTiger atau popCruiser. Kedua produk popper ini punya kelebihan masing-masing.
Namun jika anda diarea Sumbawa anda bisa menggunakan dan memakai popper product lokal Sumbawa yaiut Angky Popper-Sbw. yang sudah terekomendasi oleh angler atau pemancing-pemancing berpengalaman Sumbawa. disamping itu harganyapun jauh lebih terjangkau.
Pemasangan Popper
Setelah pemilihan popper, selanjutnya pemancing harus menempatkan popper dengan baik di ujung benang. Tips untuk pemasangan popper ini, ujung benang (perambut/leader line) digunakan senar monofilament yang tebal (ukuran 80 lbs – 150 lbs). Senar ini diikat pada popper dan disambungkan dengan benang braided menggunakan swivel/kili-kili (sejenis pengait khusus dari logam) berukuran 2/0–4/0.Penggunaan senar tebal sebagai pengikat popper penting agar sewaktu terjadi “strike” (ikan menyambar umpan), senar monofilament yang bersifat elastis bisa meredam sentakan ikan yang kuat. Penggunaan braided disarankan sebagai benang utama agar kenur tidak terlalu besar dan berat dibandingkan dengan senar monofilament.
Namun jika anda diarea Sumbawa anda bisa menggunakan dan memakai popper product lokal Sumbawa yaiut Angky Popper-Sbw. yang sudah terekomendasi oleh angler atau pemancing-pemancing berpengalaman Sumbawa. disamping itu harganyapun jauh lebih terjangkau.
Pemasangan Popper
Setelah pemilihan popper, selanjutnya pemancing harus menempatkan popper dengan baik di ujung benang. Tips untuk pemasangan popper ini, ujung benang (perambut/leader line) digunakan senar monofilament yang tebal (ukuran 80 lbs – 150 lbs). Senar ini diikat pada popper dan disambungkan dengan benang braided menggunakan swivel/kili-kili (sejenis pengait khusus dari logam) berukuran 2/0–4/0.Penggunaan senar tebal sebagai pengikat popper penting agar sewaktu terjadi “strike” (ikan menyambar umpan), senar monofilament yang bersifat elastis bisa meredam sentakan ikan yang kuat. Penggunaan braided disarankan sebagai benang utama agar kenur tidak terlalu besar dan berat dibandingkan dengan senar monofilament.
( Sumber; Dari pengalaman & Berbagai Sumber )


No comments:
Post a Comment