VISIT POST KNOW

Sumbawa Sport Fhising

Founder:Marthen Iskandar

Email:marthen.iskandar@yahoo.co.id






Subscribe below with us to get the latest






View Posting

Designer by Apache-Sumbawa

/

    Mangrove Jack 6kg

    GT Blue fin 6kg & 7kg


    6 GT (25kg, 22kg, 15kg, 10kg, 8kg and 6kg)

    Hunter of GT Monster at Labangka-Sumbawa Mar'09

    Petualangan Fhising

    Teknik mancing dasaran dgn ikan temban mati or udang. Teknik Popping dgn popper Surecatch POP GT 50-120 grm

    SSF-Crew
    Tanggal : 7,8,Maret 2009.Lokasi Mancing : Karang Mandi Labangka - Sumbawa NTB.
    Nama Anglers :
    Team 1 :Marthen Iskandar aka Mariska ( FF ), Yusman, Rony, & Rudi aka Pasolangi ( FF ).
    Team 2 :Mansyur, Adrizal, Kama, Bambang, Jonny Rukka, Andy, Made.
    Team 3 : Barko, Edo, Sakka, Junior Mansyur, Dino dkk.
    Team Hunting : Tajuk, Wanto, & Zainal dkk. ( ketemu Buruan hutan tapi ngak sempat shoot )
    Nama Kapal : Nurul Iman.Kapten Kapal : Nelayan.Ongkos Sewa : 700 rb & bonus 1 trip gratis.
    Spot : Karang Mandi & Karang Tj. Panas.
    Kondisi Angin : Timur.
    Kondisi Arus : Tenang, Sedang.
    Cuaca : Cerah, berawan.
    Ombak : Nyaman, berombak kecil.
    Ikan yg di dapat : Giant Trevalley 10 ekor, Penyu Hijau 1 ekor, Pogot 1 ekor.
    Ukuran yg terbesar : Jenis : GT = 33 kg, Penyu 10 kg ( Released ), Pogot 2,5 kg.
    Teknik Memancing : Dasaran, Popping & Trolling.
    Umpan yg digunakan : Teknik mancing dasaran dgn ikan temban mati or udang.
    Teknik Popping dgn popper Surecatch POP GT 50-120 grm, Yosuri Surface Bull 120grm.
    Catatan lainnya :
    Sucatch type POP Tiger type....di Club kami tidak merekomendasikan lagi utk kami pakai, karena kawat pengikat hook paling belakang sering & mudah copot. Ditrip ini dua kali mengalami kegagalan dan beberapa kali di daerah kami sendiri.
    Lokasi sangat bagus belum ada yg mancing teknik popping disana, buktinya hari pertama Team saya 4 org dgn hasil : 5 ekor 8X misc, 3X putus, 3x mocell,
    hari kedua Pak Kama dgn hasil : 6 ekor takterhitung Miss, 2X putus, tak terhitung mocel. Disamping itu Ikan pogotnya juga doyan popper. Karangnya sangat terjaga, Lobsternya juga banyak kata penyelam pencari lobster disana.Awal ceritanya gini:
    Atas informasi banyak org bahwa Labangka-Sumbawa adalah tempat yg ideal utk memancing, yg konon ceritanya ikannya ganas2 & besar2, dgn teknik mancing pasiran & Landbase dgn umpan irisan udang & ikan irisan temban2 saja bisa strike Monster2 disana katanya.
    Kamipun penasaran mendengarnya dan dengan demikian kami meetingkan trip ekspedisi ini kesana, dan mengutus satu team survey ( Pak Tajuk & Rony ) utk mencari lokasi camp & landbase fishing serta kapal disana.
    Setelah mereka kembali kamipun meeting ttg persiapan & perbekalan kesana.
    Agenda ini memang sudah beberapa tahun sebelumnya terencana & sering tertunda, akhirnya barulah maret 2009 ini terlaksana pada tgl diatas. Setelah kami mencari waktu yg benar2 baik utk semua rekan2 se club, namun demikian masih ada juga yg gak bisa ikut bareng2 dalam ekspedisi ini. Misalnya Pak Ginger yg Kembali lagi training room, Pak Jaho & Dahman juga masih kena shift kerja.
    Perjalan ke Lokasi ini atau ke base camp memakan waktu 3 jam dari Sumbawa Besar atau 6 jam dari Start point kami di Maluk-Kabupaten Sumbawa Barat dgn kendaraan roda 4. Sedangkan Perjalanan menuju spot dgn memakai kapal kayu pencari Lobster kalau ngejos tanpa trolling hanya 30 s/d 45 menit dari basecamp.

    Mengupas Tuntas Tehnik Popping Indoneisia



    Kupas tuntas Popping
    Semarak Mancing Popping di Tanah Air
    Belakangan ini banyak mania mancing yang menggemari mancing popping. Kesemarakkan popping di kalangan mania mancing inilah yang menjadi laporan utama edisi Mancing Mania (MM) kali ini.
    Sebelum mancing popping ini mulai dikenal di Indonesia sebenarnya negeri kinta ini sudah familiar dengan beragam teknik mancing baik secara tradisional maupun modern. Mulai teknik mancing dengan laying-layang, dengan umpan bulu, mancing dasar, mancing koncer, sampai dengan teknik mancing tonda (trolling).
    Untuk menyusuri kapan teknik popping ini mulai digemari di tanah air.dan persoalan popping, MM menemui Adhek Amerta dari Bali, Jhon Hambali dan Adrianus dari Jakarta. Ketiga orang itulah yang banyak disebut sebagai mania penggemar mancing popping.
    Arti Popping
    Sebelum mengulas lebih jauh mengenai mancing popping, ada sebuah pertanyaan yang mendasar yaitu apa sih arti popping? Ketika kami sedang kebingungan mencari jawaban, Adrianus Bratanata memberikan jawaban. “Konon ceritanya sebutan popping itu, terjadi karena efed dari popper yang ditarik oleh manis mancing bunyinya pop…, pop…, pop. Karena bunyi seperti itu maka mania mancing menyebut dengan istilah popping,” kata Adrianus kepada MM.
    Lebih lanjut Adrianus menjelaskan arti popping itu mancing menggunakan umpan popper. Popper adalah umpan buatan yang bahan dasarnya dari kayu. Cara memancingnya dengan teknik kasting yaitu melempar umpan popper kemudian menariknya,” kata Adrianus. Menurut Adrianus bentuk popper itu menyerupai umpan trolling misalnya konahead. “Kalau kita perhatikan bentuk popper itu seperti umpan trolling namun kalau popper kegunaannya untuk mancing kasting,” tambah Adrianus.
    Sejarah Popping
    Mengenai sejarah sejak kapan mancing popping masuk ke Indonesia tidak ada yang tahu persis. Meski banyak mania yang tidak tahu asal usul popping mulai merebak di Indonesia sejumlah mania yang ditemui oleh MM menunjukkan bahwa ada tiga orang pionir popping di Indonesia.
    “Pionir popping di Indonesia sepengetahuan saya ada tiga orang yaitu Adhek Amerta Bali, Jhon Hambali baru Munadi,” ungkap Adrianus. Lebih lanjut Adrianus menceritakan bahwa ketiga orang itu telah menekuni mancing popping bertahun-tahun sebelum para mania lain mengerti mancing popping.
    Berkat informasi keberadaan pionir mancing popping itulah, MM menghubungi Adhek Amerta dari Bali. “Awal popping itu sendiri berasal dari Australia, dari negeri asalnya tidak berkembang justru yang merebak teknik popping di negara Jepang. Dari negeri Jepang inilah mulai berkembang berbagai teknik popping dengan alat-alat yang mendukung.
    Merebaknya popping di Jepang tidak serta merta merebak di tanah air. Namun lantaran banyak mania mancing negeri matahari terbit yang mancing di Indonesia, mancing popping pun mulai di kenal orang Indonesia. “Saya mulai mancing popping sejak 12 tahun yang lalu. Perkenalan saya dengan popping karena sering memandu mancing orang Jepang di Bali,” ungkap Adhek Amerta.
    Dari interaksi seringnya mancing bersama orang-orang Jepang itulah membuat Adhek Amerta semakin mencintai mancing popping. Kecintaannya terhadap mancing popping itulah membuat Adhek Amerta berkreasi untuk menciptakan umpan-umpan popper dan sekarang ini umpan poppernya merebak di berbagai Negara.
    Meski Adhek Amerta sudah menekuni mancing selama 12 tahun namun kenyataannya mancing popping tidak berkembang pesat di tanah air. Baru sekitar tahun 2001-2003 mania mancing yang bergabung dalam mailinglist mancing I di internet mulai mendiskusikan mancing popping. “Orang-orang ribut mengenai mancing popping mungkin sekitar tahun 2003 lalu. Selanjutnya pada tahun itu juga kami melakukan trip bersama pemancing Thailand untuk popping di pulau Komodo. Dari trip itu kami baru tahu sesungguhnya mancing popping, “ungkap Adrianus Bratanata.
    Setelah trip mancing popping di pulau Komodo bersama pemancing luar negeri, akhirnya mania mancing yang sering ngobrol di internet itu, setahun kemudian yaitu pada bulan April 2004 lalu membuat trip mancing ke Pulau Komodo. “Trip ke Komodo tahun 2004 itulah yang memang terdiri dari tujuh pemancing Indonesia. Dari trip barulah terbuka wawasan para mania mancing bahwa mancing popping menarik dan penuh unsure olahraganya,” ungkap Adrianus kepada MM.
    Cerita keberhasilan dan serunya mancing popping membuat para mania mancing lainnya pun mulai tertarik untuk berpopping ria. Mulai merebaknya popping ternyata membawa berkah kepada toko-toko pancing yang menjual piranti mancing seperti joran, kenur, popper, dan ril popping mulai menghiasi toko-toko pancing ibukota.
    Kondisi perkembangan mancing popping semakin hari semakin banyak. Banyak pemancing Jakarta mulai mencoba-coba mancing popping. Banyak trip mancing ke Binuangeun sekarang ini sering dijadikan uji coba para mania Jakarta untuk berpopping ria.
    Cerita keberhasilan mania menaklukkan kuwe gerong (giant trevally) aau dikalang mania disebut GT mulai merebak di mana-mana. Dan akhirnya mulai banyak mania yang mencoba mencari “korban popping” ikan lain selain GT seperti ikan tuna. Cerita mancing tuna dengan teknik popping pun sama-sama menarik hampir selalu menghiasi cerita keberhasilan mania mancing.
    Barangkali cerita puncaknya teknik mancing popping menjadi pusat perhatian mania mancing ketika terjadi turnamen Berkah III yang berlangsung pada tanggal 19-20 Maret 2005 lalu. Mengapa turnamen itu menjadi terkait dengan popping ria? Karena pada saat turnamen itu banyak tim yang mancing dasar dan trolling namun tidak mendapat banyak ikan-ikan besar.
    Justru sebaliknya ketika tim fishyforum.com dan tim Mata Elang dimana pada saat turnamen Berkah III, khusus mancing menggunakan teknil popping hasilnya luarbiasa. Ikan-ikan kuwe gerong berukuran besar banyak yang terpancing.
    Tim fishyforum.com lewat Joss Utoro yang mendapat ikan kuwe gerong (GT) seberat 21,65 kg berhasil menjadi juara pertama. Sementara itu tim Mata Elang dengan tim pemancing Wing mendapat ikan kuwe gerong sebesar 21,25 kg.
    Dari hasil turnamen Berkah III itulah, mancing popping di kalangan mania semakin banyak dikenal. Dan mulai saat itu pula popping semakin marak di kalangan para mania mancing.
    Tumbuhnya mancing popping paling tidak menghapus pandangan minus terhadap mania mancing bahwa kegiatan mancing ikan hanya kegiatan malas. Justru sebaliknya bahwa mancing popping adalah mancing yang sarat dengan unsure olahraga. Den/rambe/mrk.
    oo00oo

    Rockfishing and Landbasefishingsumbawa3

    West Sumbawa is one of the best GT fishing destination. We started the exploring for fishing spots around the Island in 2003. We using motocross bikes and 4WD to go to the best places for Gt fishing. But every year the road conditions improve, and even if its still adventure to go there it's now possible all around the year. We checked out many places and found the hot spots for catching the Monster GT. Our favourite fishing spot can be reached by 4WD starting from our Hometown Maluk in less then 3 hours.

    13 June 2009. Berburu Monster Yellowfin Tuna ke Selat Alas-Sumbawa.

    Jalan Cerita : Tgl.13-Jun-2009, Sekitar pkl.22.00wita, kami bertolak ke desa Utan-Sumbawa dan tiba disana sekitar pkl.02.00, jadi total perjalan kami itu memakan waktu kurang lebih 3-4 jam. Dalam perjalanan itu, kami sedikit terhambat dikarenakan salah satu dari mobil rekan kami mengalami kerusakan pada tali V-belt Alternator yg terputus. Sehingga kami terpaksa tidak bisa mempercepat laju kendaraan dgn pencahayaan yg semakin lama-semakin redup, supply energy dari batterynya semakin lama semakin habis dan tidak ada supply masuk dari Motor Alternator/Dinamo strumnya. Perjalan kali ini juga sangat terasa meletihkan, sangat melelahkan karena daerah itu adalah daerah yang pertamakali kami jelajahi. Tak ada satupun diantara kami yg melihat rumah sahabat/teman yg akan kami tuju itu. Sehingga berkali-kali kami harus kesasar & berputar arah akibat tersesat dalam perjalan itu. Beruntung kami masih memiliki nomor telephone HP sahabat/teman kami tersebut, sehingga nomor Simpati milik reakan disana itu bisa kami hubungi sampai berkali-kali, sinyalnya pun alhamdulliah ngak ada gangguan. Setelah tiba disana, kamipun bercerita sedikit ttg pengalaman mereka selama memancing dilokasi serta persiapan serta tackle apa yg perlu kami bawa. Kemudian kami istirahat sedikit kurang lebih 1.5 jam dan siap utk berangkat. Diantara kami ada yg tidak bisa lagi tertidur dan sudah tidak sabaran segera utk menuju laut/spot. Tepat pkl. 4.00wita-subuh, kami bangun dan siap berangkat. Disertai dgn tiupan angin subuh yg sangat dingin, hingga menusuk sampai kedalam tulang dipagi hari itu…, kami bersiap naik ke atas kapal yg sudah disiapkan oleh rekan2 disana. Jarak dari rumah teman kami itu kepantai hanya sekitar kurang lebih 100mtrn saja, Dan ditengah kegelapan diatas kapal Cahaya Nur yg kami pakai yg bermesin taman 25pk merk Jiangdong itu, memecah keheningan langsung membelah laut Selat Alas, langsung menuju spot mancing yg kami maksud. Perjalan ke spot memakan waktu 1.5jam sampai 2 jam, bila kondisi normal. Satu jam perjalan kami sudah tdk terasa, diufuk timur cahaya merah berpadu kuning dan kelabu adalah bias sangsurya yg mulai naik keatas langit menandakan pagi mulai tiba, rasa dingin kamipun akan segera sirna oleh datangnya sang Mentari. Tiga puluh menit kedepan kami telah sampai ke spot yg dimaksud. Bersamaan dgn itu pula disana juga telah tiba rekan kami yg lainnya. Kurang lebih 200mtr-300meter lagi tiba dispot, kami melihat Bowling Tongkol sedang berpesta. Seperti terjadi hujan disana, kapten kapal Cahaya Nur memberi aba2 utk menurunkan peralatan mancing dgn bulu-bulu dulu, yg mana biasanya alat/takle ini adalah utk mencari dan menangkap ikan tongkol yg ukuran kecil, tujuannya adalah utk dijadikan umpan Tuna, Mahi-mahi/Lemadang, billfish atau yg sejenisnya. Tidak berselang waktu yg lama takle yg dilepaskan kedalam laut itu yg kira-kira terisi 100 s/d 200 mata kail yg dibalut dgn bulu-bulu itu sudah terasa sangat berat. Dengan memperlambat kecepatan kapal yg konstan, maka perlahan-lahan ikan tongkol satu persatu dinaikkan keatas kapal. Sungguh menyenangkan panen tongkol kecil ini, hampir semua titik bulu2 terisi ikan-ikan tongkol, ibaratnya seperti tali jemuran dihalaman rumah dgn jemuran kaos kaki satu keluarga besar, berderet & berjejer ada yg besar ada yg kecil. Setelah puas dgn tangkapan tongkol, kami mencoba utk mentarget Preman atau Predator.Dari berbagai tackle yg kami pakai, dari Tackle trolling sampai tackle Jigging semua tidak membuahkan hasil. Ini mungkin Sang predator lebih memilih yg asli daripada yg palsu ( palsu itu tidak bagus & tidak enak/keras hehehe ). ( Masih ada perempuan asli ngapain milih bencong kata pak Mansyur..bergurau huakakakaka..:) Taklama kemudian kami melihat berkali-kali beberapa ekor baby Marlin ukuran kurang lebih 20-30kg melakukan atraksi, meloncat atau sedang pesta memakan tongkol disekitar kami .Namun kami lebih berkonsentrasi utk mengejar Monster Yellowfin Tuna. Pada akhirnya teman kami mendapat strike di kapal yg lainnya...horeee.. Citrayul Chaidir menjadi eksekutor disana. Kami bergegas mengangkat semua takle utk menghindari terjadinya saling kait satu sama lain karena predator itu pasti akan lari kesetanan, menukik turun, berputar2 tidak karu-karuan karena kesakitan. Pertarungan mereka sudah berjalan 25 menit, Dari kejauhan kami melihat mereka sudah terseret & terbawah oleh arus ke timur. Sementara kami belum mendapat strike apa-apa. Saya mencoba mengangkat umpan yg saya turunkan sejak awal tadi, fikiran saya mungkin sudah mati dan tidak mengundang nafsu bagi sang predator lagi, atau mungkin telah habis termakan hantu Laut Selat Alas HaHaHa…, maka saya mencoba menggantikan dgn yg masih segar & hidup. Demikian juga Pak Udin, Ingin mengganti umpannya. Dgn menurunkan pancing/umpan bulu-bulu lagi, tongkol yg ukuran kecil/sedang tidak membutuhkan waktu lama. Selang beberapa saatpun tongkol ukuran sedang yg ingin kami jadikan umpan kami sudah dapatkan. Langsung saja kami berdua bergegas tancapkan ke mata kail masing2, Ikan Tongkol dilepas kedalam laut, lari kesakitan didalam air…..apa yg terjadi sesuadah itu…nasib kail saya tidak beruntung, sementara kail yg diturunkan oleh Pak Udin dgn pemberat yg bobotnya lebih serta jenis tongkolnya lebih besar sedikit dari yg saya turunkan, langsung mendapat sambutan, disergap dan dibawah kabur oleh sang predator dibawah sana dgn kedalaman sekitar 200-250mtr.Pertarunganpun dimulai tak ada bunyi screming reel yg nyaring, tak ada Rod dan Joran yg menukik indah, yg ada hanya suara truttttttt,trutttttt, truttttttttt berkali-kali dgn dahsyat, mono line-Damil120lb yg bergesek keras dalam sarung tangan welder pak Udin yg terbuat dari leader. Otot tangan pak Udin terlihat jelas, urat otot dan pembuluh darahnyapun seketika menjadi membesar lantaran menahan kekuatan predator yg kira-kira bobotnya diatas 80kg.Dgn pertarungan itu juga, kami harus kembali menaikkan semua tackle yg kami turunkan agan tidak terjadi saling kait.Pertarungan berjalan 30menit, sang predator belum mau mengalah juga, Saat setelah kurang lebih benang sudah 90 persen masuk kedalam gulungannya, atau kurang dari 40 mtr lagi naik kepermukaan air laut, sang predator itupun kembali berlari masuk kedalam dasar laut. Hingga saatnya kami harus bergantian bertarung dgn moster ini, mengangkat sampai naik ke atas kapal. 40 menit tarik ulur berlalu Sang monsterpun menampakkan dirinya diatas air dgn sisa-sisa tenaganya. “Woiiii..Monsterrrrrrrr woiiiii, Monsterrrrrr “ yang lainnya lagi berteriak ; “ Wih Yellowfin Tunaaaaaaa, Yelowfin Tunaaaaa ,” Kami bertambah semangat, namun kami harus ekstra hati-hati menangani monster ini. Dgn hati2 kami menancapkan gancu 6mm ke punggung predator itu, dan saat itulah sang monster mengamuk kesetanan, saat-saat finishing seperti itulah yg perlu penanganan yg extra hati-hati, dituntut bukan kegembiraan yg tidak terkontrol & penyelesaian yg tergopoh-gopoh. Setelah mendekati kapal rontaan sang monster predator sangat terlihat jelas lagi, tak satupun tangan yg sanggup menahan rontaan itu. Siripnya serta ekornya pun bisa mencederai tangan kalau terjadi miss atau kesalahan. Perlahan-lahan kami mencoba utk memasang tali nylon 10mm di ekornya agar menghindari terjadinya putus pada tali pancing, saat itu tali sukses dilakukan/dipasang, tancapan gancu yg kedua pun dilakukan dan sudah sangat akurat pada tubuh monster predator itu. Kemudian utk membuat Sang Monster itu mati lebih cepat, Abk datang membatu dgn membawa sebuah pentungan terbuat dari kayu, sontak seketika ia menghantamkan pentungan itu berkali-kali kekepala Monster tersebut yg tidak mau mengalah. Sulit terbayangkan rontaan-rontaannya hingga membuat body perahu ikut miring saat menahannya dan kami mencoba utk menaikkan keatas kapal kecil itu. Duakali mereka mencoba untuk naikkannya keatas kapal namun selalu gagal dan kembali jatuh, hingga saatnya yg ketiga kalinya…, Desah nafas yg tersengah2 Pak Muji & Pak Udin juga abk itu, sangat jelas terdengar ditelinga, betapa tidak Monster itu jauh lebih besar dari Bobot tubuh mereka. Monster itu kira beratnya 80-90kg. Dengan mencuri nafas sejenak & mengumpulkan sisa-sisa tenaga mereka disisi kapal, kemudian disertai dgn hitungan kompak mereka sukses mendaratkan Monster itu dilantai kapal pada hitungan yg ketiga. Cihuiiiii,Cihuiiiiii,Hhoreeee Monster YFT woiiiiiiiii…..!!!!!! End - created by Marthen Iskandar- BBMAC sbw .