13 June 2009. Berburu Monster Yellowfin Tuna ke Selat Alas-Sumbawa.

Jalan Cerita : Tgl.13-Jun-2009, Sekitar pkl.22.00wita, kami bertolak ke desa Utan-Sumbawa dan tiba disana sekitar pkl.02.00, jadi total perjalan kami itu memakan waktu kurang lebih 3-4 jam. Dalam perjalanan itu, kami sedikit terhambat dikarenakan salah satu dari mobil rekan kami mengalami kerusakan pada tali V-belt Alternator yg terputus. Sehingga kami terpaksa tidak bisa mempercepat laju kendaraan dgn pencahayaan yg semakin lama-semakin redup, supply energy dari batterynya semakin lama semakin habis dan tidak ada supply masuk dari Motor Alternator/Dinamo strumnya. Perjalan kali ini juga sangat terasa meletihkan, sangat melelahkan karena daerah itu adalah daerah yang pertamakali kami jelajahi. Tak ada satupun diantara kami yg melihat rumah sahabat/teman yg akan kami tuju itu. Sehingga berkali-kali kami harus kesasar & berputar arah akibat tersesat dalam perjalan itu. Beruntung kami masih memiliki nomor telephone HP sahabat/teman kami tersebut, sehingga nomor Simpati milik reakan disana itu bisa kami hubungi sampai berkali-kali, sinyalnya pun alhamdulliah ngak ada gangguan. Setelah tiba disana, kamipun bercerita sedikit ttg pengalaman mereka selama memancing dilokasi serta persiapan serta tackle apa yg perlu kami bawa. Kemudian kami istirahat sedikit kurang lebih 1.5 jam dan siap utk berangkat. Diantara kami ada yg tidak bisa lagi tertidur dan sudah tidak sabaran segera utk menuju laut/spot. Tepat pkl. 4.00wita-subuh, kami bangun dan siap berangkat. Disertai dgn tiupan angin subuh yg sangat dingin, hingga menusuk sampai kedalam tulang dipagi hari itu…, kami bersiap naik ke atas kapal yg sudah disiapkan oleh rekan2 disana. Jarak dari rumah teman kami itu kepantai hanya sekitar kurang lebih 100mtrn saja, Dan ditengah kegelapan diatas kapal Cahaya Nur yg kami pakai yg bermesin taman 25pk merk Jiangdong itu, memecah keheningan langsung membelah laut Selat Alas, langsung menuju spot mancing yg kami maksud. Perjalan ke spot memakan waktu 1.5jam sampai 2 jam, bila kondisi normal. Satu jam perjalan kami sudah tdk terasa, diufuk timur cahaya merah berpadu kuning dan kelabu adalah bias sangsurya yg mulai naik keatas langit menandakan pagi mulai tiba, rasa dingin kamipun akan segera sirna oleh datangnya sang Mentari. Tiga puluh menit kedepan kami telah sampai ke spot yg dimaksud. Bersamaan dgn itu pula disana juga telah tiba rekan kami yg lainnya. Kurang lebih 200mtr-300meter lagi tiba dispot, kami melihat Bowling Tongkol sedang berpesta. Seperti terjadi hujan disana, kapten kapal Cahaya Nur memberi aba2 utk menurunkan peralatan mancing dgn bulu-bulu dulu, yg mana biasanya alat/takle ini adalah utk mencari dan menangkap ikan tongkol yg ukuran kecil, tujuannya adalah utk dijadikan umpan Tuna, Mahi-mahi/Lemadang, billfish atau yg sejenisnya. Tidak berselang waktu yg lama takle yg dilepaskan kedalam laut itu yg kira-kira terisi 100 s/d 200 mata kail yg dibalut dgn bulu-bulu itu sudah terasa sangat berat. Dengan memperlambat kecepatan kapal yg konstan, maka perlahan-lahan ikan tongkol satu persatu dinaikkan keatas kapal. Sungguh menyenangkan panen tongkol kecil ini, hampir semua titik bulu2 terisi ikan-ikan tongkol, ibaratnya seperti tali jemuran dihalaman rumah dgn jemuran kaos kaki satu keluarga besar, berderet & berjejer ada yg besar ada yg kecil. Setelah puas dgn tangkapan tongkol, kami mencoba utk mentarget Preman atau Predator.Dari berbagai tackle yg kami pakai, dari Tackle trolling sampai tackle Jigging semua tidak membuahkan hasil. Ini mungkin Sang predator lebih memilih yg asli daripada yg palsu ( palsu itu tidak bagus & tidak enak/keras hehehe ). ( Masih ada perempuan asli ngapain milih bencong kata pak Mansyur..bergurau huakakakaka..:) Taklama kemudian kami melihat berkali-kali beberapa ekor baby Marlin ukuran kurang lebih 20-30kg melakukan atraksi, meloncat atau sedang pesta memakan tongkol disekitar kami .Namun kami lebih berkonsentrasi utk mengejar Monster Yellowfin Tuna. Pada akhirnya teman kami mendapat strike di kapal yg lainnya...horeee.. Citrayul Chaidir menjadi eksekutor disana. Kami bergegas mengangkat semua takle utk menghindari terjadinya saling kait satu sama lain karena predator itu pasti akan lari kesetanan, menukik turun, berputar2 tidak karu-karuan karena kesakitan. Pertarungan mereka sudah berjalan 25 menit, Dari kejauhan kami melihat mereka sudah terseret & terbawah oleh arus ke timur. Sementara kami belum mendapat strike apa-apa. Saya mencoba mengangkat umpan yg saya turunkan sejak awal tadi, fikiran saya mungkin sudah mati dan tidak mengundang nafsu bagi sang predator lagi, atau mungkin telah habis termakan hantu Laut Selat Alas HaHaHa…, maka saya mencoba menggantikan dgn yg masih segar & hidup. Demikian juga Pak Udin, Ingin mengganti umpannya. Dgn menurunkan pancing/umpan bulu-bulu lagi, tongkol yg ukuran kecil/sedang tidak membutuhkan waktu lama. Selang beberapa saatpun tongkol ukuran sedang yg ingin kami jadikan umpan kami sudah dapatkan. Langsung saja kami berdua bergegas tancapkan ke mata kail masing2, Ikan Tongkol dilepas kedalam laut, lari kesakitan didalam air…..apa yg terjadi sesuadah itu…nasib kail saya tidak beruntung, sementara kail yg diturunkan oleh Pak Udin dgn pemberat yg bobotnya lebih serta jenis tongkolnya lebih besar sedikit dari yg saya turunkan, langsung mendapat sambutan, disergap dan dibawah kabur oleh sang predator dibawah sana dgn kedalaman sekitar 200-250mtr.Pertarunganpun dimulai tak ada bunyi screming reel yg nyaring, tak ada Rod dan Joran yg menukik indah, yg ada hanya suara truttttttt,trutttttt, truttttttttt berkali-kali dgn dahsyat, mono line-Damil120lb yg bergesek keras dalam sarung tangan welder pak Udin yg terbuat dari leader. Otot tangan pak Udin terlihat jelas, urat otot dan pembuluh darahnyapun seketika menjadi membesar lantaran menahan kekuatan predator yg kira-kira bobotnya diatas 80kg.Dgn pertarungan itu juga, kami harus kembali menaikkan semua tackle yg kami turunkan agan tidak terjadi saling kait.Pertarungan berjalan 30menit, sang predator belum mau mengalah juga, Saat setelah kurang lebih benang sudah 90 persen masuk kedalam gulungannya, atau kurang dari 40 mtr lagi naik kepermukaan air laut, sang predator itupun kembali berlari masuk kedalam dasar laut. Hingga saatnya kami harus bergantian bertarung dgn moster ini, mengangkat sampai naik ke atas kapal. 40 menit tarik ulur berlalu Sang monsterpun menampakkan dirinya diatas air dgn sisa-sisa tenaganya. “Woiiii..Monsterrrrrrrr woiiiii, Monsterrrrrr “ yang lainnya lagi berteriak ; “ Wih Yellowfin Tunaaaaaaa, Yelowfin Tunaaaaa ,” Kami bertambah semangat, namun kami harus ekstra hati-hati menangani monster ini. Dgn hati2 kami menancapkan gancu 6mm ke punggung predator itu, dan saat itulah sang monster mengamuk kesetanan, saat-saat finishing seperti itulah yg perlu penanganan yg extra hati-hati, dituntut bukan kegembiraan yg tidak terkontrol & penyelesaian yg tergopoh-gopoh. Setelah mendekati kapal rontaan sang monster predator sangat terlihat jelas lagi, tak satupun tangan yg sanggup menahan rontaan itu. Siripnya serta ekornya pun bisa mencederai tangan kalau terjadi miss atau kesalahan. Perlahan-lahan kami mencoba utk memasang tali nylon 10mm di ekornya agar menghindari terjadinya putus pada tali pancing, saat itu tali sukses dilakukan/dipasang, tancapan gancu yg kedua pun dilakukan dan sudah sangat akurat pada tubuh monster predator itu. Kemudian utk membuat Sang Monster itu mati lebih cepat, Abk datang membatu dgn membawa sebuah pentungan terbuat dari kayu, sontak seketika ia menghantamkan pentungan itu berkali-kali kekepala Monster tersebut yg tidak mau mengalah. Sulit terbayangkan rontaan-rontaannya hingga membuat body perahu ikut miring saat menahannya dan kami mencoba utk menaikkan keatas kapal kecil itu. Duakali mereka mencoba untuk naikkannya keatas kapal namun selalu gagal dan kembali jatuh, hingga saatnya yg ketiga kalinya…, Desah nafas yg tersengah2 Pak Muji & Pak Udin juga abk itu, sangat jelas terdengar ditelinga, betapa tidak Monster itu jauh lebih besar dari Bobot tubuh mereka. Monster itu kira beratnya 80-90kg. Dengan mencuri nafas sejenak & mengumpulkan sisa-sisa tenaga mereka disisi kapal, kemudian disertai dgn hitungan kompak mereka sukses mendaratkan Monster itu dilantai kapal pada hitungan yg ketiga. Cihuiiiii,Cihuiiiiii,Hhoreeee Monster YFT woiiiiiiiii…..!!!!!! End - created by Marthen Iskandar- BBMAC sbw .

No comments:

Post a Comment